tag:blogger.com,1999:blog-83578774747519452732024-03-04T22:48:52.279-08:00D'equz MwanizE = Eyin
q = Qiqi'
uz = Aukz
m = mur
w = Uwi'
a = Awa
ni = Nia
z = ChiztD'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-8357877474751945273.post-85949105745993586302010-11-21T23:22:00.000-08:002010-11-21T23:22:57.781-08:00Ikatan Kimia, Interaksi Antarmolekul, Bentuk Molekul dan Hibridisasi Orbital AtomDalam tulisan ini, kita akan mempelajari dua jenis utama ikatan kimia, interaksi yang terjadi sesama molekul, proses pembentukan ikatan kimia melalui penggabungan orbital-orbitan atom pusat (hibridisasi), serta meramalkan bentuk suatu molekul berdasarkan jumlah pasangan elektron yang mengelilingi atom pusat molekul tersebut.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Penyusunan tabel periodik dan konsep konfigurasi elektron telah membantu para ahli kimia menjelaska<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So-_gUtgsJI/AAAAAAAAAIY/FBxbWXTnh-k/s1600-h/lewis.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372723442512605330" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So-_gUtgsJI/AAAAAAAAAIY/FBxbWXTnh-k/s320/lewis.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 129px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 136px;" /></a>n proses pembentukan molekul dan ikatan yang terdapat dalam suatu molekul. <b>Gilbert Lewis</b>, seorang kimiawan berkebangsaan Amerika, mengajukan teori bahwa atom akan bergabung dengan sesama atom lainnya membentuk molekul dengan tujuan untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Kestabilan dicapai saat atom-atom memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia (semua kulit dan subkulit terisi penuh oleh elektron serta memiliki 8 elektron valensi).<br />
<br />
<br />
Saat atom-atom berinteraksi, hanya elektron valensi yang terlibat dalam proses pembentukan ikatan kimia. Untuk menunjukkan elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan, para ahli kimia menggunakan <b>simbol Lewis dot</b>, yaitu simbol suatu unsur dan satu dot untuk mewakili tiap elektron valensi unsur bersangkutan. Jumlah elektron valensi suatu unsur sama dengan golongan unsur bersangkutan. Sebagai contoh, unsur Mg terletak pada golongan IIA, sehingga memiliki 2 elektron valensi (2 dot). Sementara, unsur S yang terletak pada golongan VIA, akan memiliki 6 elektron valensi (6 dot). Unsur yang terletak pada golongan yang sama akan memiliki <b>struktur Lewis dot</b> yang serupa.<br />
<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So-_ySN5v1I/AAAAAAAAAIg/cKv2opn5sHE/s1600-h/lewis_elements.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372723751080804178" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So-_ySN5v1I/AAAAAAAAAIg/cKv2opn5sHE/s320/lewis_elements.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 190px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Natrium termasuk unsur logam yang cukup umum. Unsur ini berkilau, lunak, dan merupakan konduktor yang baik, selain itu juga sangat reaktif. <a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_AQBI0XLI/AAAAAAAAAIo/GsO5_bZHjU4/s1600-h/sodium.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372724261892152498" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_AQBI0XLI/AAAAAAAAAIo/GsO5_bZHjU4/s320/sodium.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 133px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 133px;" /></a>Umumnya, natrium disimpan di dalam minyak untuk mencegah nya bereaksi dengan air yang berasal dari udara.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Al-v9tNI/AAAAAAAAAIw/CAA4CwCYf1s/s1600-h/cl_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372724639208158418" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Al-v9tNI/AAAAAAAAAIw/CAA4CwCYf1s/s320/cl_1.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 126px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 140px;" /></a><br />
Jika kita melelehkan sepotong logam natrium dan meletakannya ke dalam <i>beaker glass</i> yang terisi penuh oleh gas klorin yang berwarna kuning kehijauan, sesuatu yang sangat menakjubkan akan terjadi. Natrium mulai memancarkan cahaya putih yang semakin terang dan gas klorin mulai bercampur, yang disertai dengan hilangnya warna. Beberapa saat kemudian, reaksi selesai, dan kita akan mendapatkan garam meja atau NaCl yang terendapkan di dasar <i>beaker glass</i>.<br />
<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_B7kArtUI/AAAAAAAAAI4/dNsNB3vj7F8/s1600-h/sodium-chloride.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372726109499274562" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_B7kArtUI/AAAAAAAAAI4/dNsNB3vj7F8/s320/sodium-chloride.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 235px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 275px;" /></a><br />
<br />
Natrium adalah logam alkali, golongan IA pada tabel periodik. Natrium memiliki 1 elektron valensi. Sebaliknya, klorin adalah unsur nonlogam, unsur golongan halogen (VIIA) pada tabel periodik. Unsur ini memiliki 7 elektron valensi. Unsur-unsur di golongan A pada tabel periodik akan mendapatkan, kehilangan, atau berbagi elektron valensi untuk mengisi tingkat energi valensinya dan menjadi sempurna (meniru konfigurasi gas mulia). Pada umumnya, proses ini melibatkan pengisian orbital s dan p terluar yang disebut sebagai <b>aturan oktet</b>, yaitu unsur akan mendapatkan atau kehilangan elektron untuk mencapai keadaan penuh delapan elektron valensi (oktet).<br />
<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_CQfafcmI/AAAAAAAAAJA/-TlLZYnRGLs/s1600-h/Formation-Sodium-Chloride.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372726469042598498" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_CQfafcmI/AAAAAAAAAJA/-TlLZYnRGLs/s320/Formation-Sodium-Chloride.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 268px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 291px;" /></a><br />
<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_FrMNFX_I/AAAAAAAAAJg/zRSdpxzDK4U/s1600-h/form_Na_ion.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372730226277441522" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_FrMNFX_I/AAAAAAAAAJg/zRSdpxzDK4U/s320/form_Na_ion.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 88px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 151px;" /></a><br />
Natrium memiliki satu elektron valensi. Menurut hukum oktet, unsur ini akan bersifat stabil ketika memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian, natrium akan kehilangan elektron 3s-nya. Dengan demikian, atom natrium akan berubah menjadi ion natrium dengan muatan positif satu (Na<sup>+</sup>). Ion tersebut isoelektronik dengan neon (gas mulia) sehingga ion Na<sup>+</sup> bersifat stabil.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_F9ZCaZoI/AAAAAAAAAJo/RzRUMyOHOO0/s1600-h/form_Cl_ion.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372730538959988354" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_F9ZCaZoI/AAAAAAAAAJo/RzRUMyOHOO0/s320/form_Cl_ion.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 86px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 151px;" /></a>Sementara, untuk memenuhi aturan oktet, unsur klorin membutuhkan satu elektron untuk melengkapi pengisian elektron pada 3p. Setelah menerima satu elektron tambahan, unsur ini berubah menjadi ion dengan muatan negatif satu (Cl<sup>-</sup>). Ion Cl<sup>-</sup> isoelektronik dengan argon (gas mulia) sehingga bersifat stabil.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_C7xUQikI/AAAAAAAAAJI/gby768u_7e8/s1600-h/20070317194441%21Sodium-chloride-3D-ionic.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372727212582668866" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_C7xUQikI/AAAAAAAAAJI/gby768u_7e8/s320/20070317194441%21Sodium-chloride-3D-ionic.png" style="cursor: pointer; float: left; height: 119px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a>Jika natrium dicampurkan dengan klorin, jumlah elektron natrium yang hilang akan sama dengan jumlah elektron yang diperoleh klorin. Satu elektron 3s pada natrium akan dipindahkan ke orbital 3p pada klorin. Peristiwa <b>serah-terima elektron</b> terjadi dalam proses pembentukan senyawa NaCl. Ini merupakan contoh dari <b>ikatan ionik</b>, yaitu <b>ikatan kimia</b> (gaya tarik-menarik yang kuat yang tetap menyatukan dua unsur kimia) yang berasal dari gaya tarik elektrostatik (gaya tarik-menarik dari muatan-muatan yang berlawanan) antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion). <b>Ikatan ionik</b> terbentuk saat unsur logam bereaksi dengan unsur nonlogam.<br />
<br />
Di sisi lain, tidak semua ikatan kimia terbentuk melalui mekanisme <b>serah-terima elektron</b>. Atom-atom juga dapat mencapai kestabilan melalui mekanisme <b>pemakaian bersama pasangan elektron</b>. Ikatan yang terbentuk dikenal dengan istilah <b>ikatan kovelen</b>. <b>Senyawa kovelen</b> adalah senyawa yang hanya memiliki <b>ikatan kovelen</b>.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_FJ6gIhGI/AAAAAAAAAJY/VV9w_7iCfJY/s1600-h/144i2.GIF"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372729654589817954" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_FJ6gIhGI/AAAAAAAAAJY/VV9w_7iCfJY/s320/144i2.GIF" style="cursor: pointer; display: block; height: 253px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 270px;" /></a><br />
<br />
Sebagai contoh, atom hidrogen memiliki satu elektron valensi. Untuk mencapai kestabilan (isoelektronik dengan helium), atom hidrogen membutuhkan satu elektron tambahan. Saat dua atom hidrogen membentuk ikatan kimia, tidak terjadi peristiwa <b>serah-terima elektron</b>. Yang akan terjadi adalah kedua atom akan menggunakan elektronnya secara bersama-sama. Kedua elektron (satu dari masing-masing hidrogen) menjadi milik kedua atom tersebut. Dengan demikian, molekul H<sub>2</sub> terbentuk melalui pembentukan <b>ikatan kovelen</b>, yaitu ikatan kimia yang berasal dari penggunaan bersama satu atau lebih pasangan elektron antara dua atom. Ikatan ini terjadi di antara dua unsur nonlogam.<br />
<br />
Ikatan kovalen dapat dinyatakan dalam bentuk <b>Struktur Lewis</b>, yaitu representasi ikatan kovelen, dimana elektron yang digunakan bersama digambarkan sebagai garis atau sepasang dot antara dua atom; sementara pasangan elektron yang tidak digunakan bersama (<i>lone pair</i>) digambarkan sebagai pasangan dot pada atom bersangkutan. Pada umumnya, proses ini melibatkan pengisian orbital s dan p (bahkan orbital d) terluar yang disebut sebagai <b>aturan oktet</b>, yaitu unsur akan berbagi elektron untuk mencapai keadaan penuh delapan elektron valensi (oktet), kecuali hidrogen dengan dua elektron valensi (duplet).<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_HKWZpyPI/AAAAAAAAAJw/CfYqgK_RDuU/s1600-h/lewstrc1.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372731861102086386" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_HKWZpyPI/AAAAAAAAAJw/CfYqgK_RDuU/s320/lewstrc1.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 319px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Atom-atom dapat membentuk berbagai jenis ikatan kovelen. <b>Ikatan tunggal</b> terjadi saat dua atom menggunakan sepasang elektron bersama. <b>Ikatan rangkap</b> <b>dua (ganda)</b> terjadi saat dua atom menggunakan menggunakan dua pasangan elektron bersama. Sementara, <b>ikatan rangkap tiga </b>terjadi saat dua atom menggunakan tiga pasangan elektron bersama.<br />
<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Ha6An1SI/AAAAAAAAAJ4/wIfMKJtTqho/s1600-h/lewisbond3.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372732145538684194" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Ha6An1SI/AAAAAAAAAJ4/wIfMKJtTqho/s320/lewisbond3.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 255px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 290px;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_HvItL3hI/AAAAAAAAAKA/CQEqPfCFHhs/s1600-h/bonding_types-oxygen.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372732493081075218" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_HvItL3hI/AAAAAAAAAKA/CQEqPfCFHhs/s320/bonding_types-oxygen.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 150px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 283px;" /></a><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_IXzpXJKI/AAAAAAAAAKI/yUFxEyyAcRg/s1600-h/Nitrogen-Molecule.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372733191802528930" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_IXzpXJKI/AAAAAAAAAKI/yUFxEyyAcRg/s320/Nitrogen-Molecule.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 136px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 285px;" /></a><br />
Senyawa ionik memiliki sifat yang berbeda dari senyawa kovalen. Senyawa ionik, pada suhu kamar, umumnya berbentuk padat, dengan titik didih dan titik leleh tinggi, serta bersifat elektrolit. Sebaliknya, senyawa kovelen, pada suhu kamar, dapat berbentuk padat, cair, maupun gas. Selain itu, senyawa kovalen memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif rendah bila dibandingkan dengan senyawa ionik serta cenderung bersifat nonelektrolit.<br />
<br />
Ketika atom klorin berikatan secara kovalen dengan atom klorin lainnya, pasangan elektron akan digunakan bersama secara seimbang. <a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_JPNFrnSI/AAAAAAAAAKY/ulJTvJ_aLNw/s1600-h/image001.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372734143525002530" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_JPNFrnSI/AAAAAAAAAKY/ulJTvJ_aLNw/s320/image001.gif" style="cursor: pointer; float: left; height: 99px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 168px;" /></a>Kerapatan elektron yang mengandung ikatan kovalen terletak di tengah-tengah di antara kedua atom. Setiap atom menarik kedua elektron yang berikatan secara sama. Ikatan seperti ini dikenal dengan istilah <b>ikatan kovalen nonpolar</b>.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Ixckcs-I/AAAAAAAAAKQ/miIT0xh0LJc/s1600-h/polar_molecules-h2o.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372733632284505058" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Ixckcs-I/AAAAAAAAAKQ/miIT0xh0LJc/s320/polar_molecules-h2o.gif" style="cursor: pointer; float: left; height: 128px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 166px;" /></a>Sementara, apa yang akan terjadi bila kedua atom yang terlibat dalam ikatan kimia tidak sama? Kedua inti yang bermuatan positif yang mempunyai gaya tarik berbeda akan menarik pasangan elektron dengan derajat (kekuatan) yang berbeda. Hasilnya adalah pasangan elektron cenderung ditarik dan bergeser ke salah satu atom yang lebih elektronegatif. Ikatan semacam ini dikenal dengan istilah <b>ikatan kovalen polar</b>.<br />
<br />
Sifat yang digunakan untuk membedakan <b>ikatan kovalen polar </b>dengan <b>ikatan kovalen nonpolar</b> adalah <b>elektronegativitas (keelektronegatifan)</b>, yaitu kekuatan (kemampuan) suatu atom untuk menarik pasangan elektron yang berikatan. Semakin besar nilai <b>elektronegativitas</b>, semakin besar pula kekuatan atom untuk menarik pasangan elektron pada ikatan. Dalam tabel periodik, pada satu periode, elektronegativitas akan naik dari kiri ke kanan. Sebaliknya, dalam satu golongan, akan turun dari atas ke bawah.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KJw9sfcI/AAAAAAAAAKg/yJpNwMo9nDU/s1600-h/pauling-scale.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372735149587594690" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KJw9sfcI/AAAAAAAAAKg/yJpNwMo9nDU/s320/pauling-scale.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 166px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 325px;" /></a><br />
<b><br />
</b><br />
<b>Ikatan kovelen nonpolar</b> terbentuk bila dua atom yang terlibat dalam ikatan adalah sama atau bila <b>beda elektronegativitas</b> dari atom-atom yang terlibat pada ikatan sangat kecil. Sementara, pada <b>ikatan kovelen polar</b>, atom yang menarik pasangan elektron pengikat dengan lebih kuat akan sedikit lebih bermuatan negatif; sedangkan atom lainnya akan menjadi sedikit lebih bermuatan positif. Ikatan ini terbentuk bila atom-atom yang terlibat dalam ikatan adalah berbeda. Semakin besar <b>beda elektronegativitas</b>, semakin polar pula ikatan yang bersangkutan. Sebagai tambahan, apabila <b>beda elektronegativitas</b> atom-atom sangat besar, maka yang akan terbentuk justru adalah <b>ikatan ionik</b>. Dengan demikian, <b>beda elektronegativitas</b> merupakan salah satu cara untuk meramalkan jenis ikatan yang akan terbentuk di antara dua unsur yang berikatan.<br />
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 120px; width: 411px;"><tbody>
<tr style="text-align: center;"> <td valign="top" width="223"><div align="center"><b>Perbedaan Elektronegativitas</b></div></td> <td valign="top" width="222"><div align="center"><b>Jenis Ikatan yang Terbentuk</b></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="223"><div align="center">0,0 sampai 0,2</div></td> <td valign="top" width="222"><div style="text-align: center;">Kovalen nonpolar</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="223"><div align="center">0,3 sampai 1,4</div></td> <td valign="top" width="222"><div align="center">Kovalen polar</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="223"><div align="center">> 1,5</div></td> <td valign="top" width="222"><div style="text-align: center;">Ionik</div></td> </tr>
</tbody> </table><br />
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, <b>aturan oktet</b> berlaku pada unsur-unsur periode 2 dalam tabel periodik. Akan tetapi, terdapat pula sejumlah <b>penyimpangan aturan oktet</b> yang terjadi dalam proses pembentukan ikatan. Ada tiga tipe <b>penyimpangan aturan oktet</b>, antara lain:<br />
<br />
<b>1. </b><b>The incomplete octet</b><br />
Contoh : BeH<sub>2</sub>, BeCl<sub>2</sub>, BF<sub>3</sub>, dan BCl<sub>3</sub> (<u>catatan</u>: BF<sub>3</sub>maupun BCl<sub>3</sub> dapat berikatan dengan molekul lain yang memiliki <i>lone pair</i> (seperti NH<sub>3</sub>) membentuk <b>ikatan kovalen koordinasi (datif) </b>untuk mencapai konfigurasi oktet)<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KOkZ0uAI/AAAAAAAAAKo/k70KjeXyZ8k/s1600-h/bh3epot.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372735232115259394" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KOkZ0uAI/AAAAAAAAAKo/k70KjeXyZ8k/s320/bh3epot.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 169px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 187px;" /></a><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_UoZQbFLI/AAAAAAAAAMo/ajNrpAoxuWE/s1600-h/Ammonia-boron-trifluoride.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372746670915916978" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_UoZQbFLI/AAAAAAAAAMo/ajNrpAoxuWE/s320/Ammonia-boron-trifluoride.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 83px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 327px;" /></a><br />
<br />
<b>2. </b><b>Odd electron molecules</b><br />
Contoh : NO dan NO<sub>2</sub> (disebut sebagai <b>radikal</b> karena memiliki sebuah elektron yang tidak berpasangan)<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KcFPtELI/AAAAAAAAAKw/EU631gGMm-A/s1600-h/Resonance-NO2.GIF"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372735464269484210" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KcFPtELI/AAAAAAAAAKw/EU631gGMm-A/s320/Resonance-NO2.GIF" style="cursor: pointer; display: block; height: 80px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 285px;" /></a><br />
<b><br />
</b><br />
<b>3. </b><b>The expanded octet</b><br />
Contoh : PCl<sub>5</sub> dan SF<sub>6</sub> (atom pusat dikelilingi oleh lebih dari 8 elektron valensi dengan memanfaatkan orbital d yang kosong)<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_D0lGYbsI/AAAAAAAAAJQ/7EoO_5KNjho/s1600-h/09_Exception_OctetRule.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372728188555783874" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_D0lGYbsI/AAAAAAAAAJQ/7EoO_5KNjho/s320/09_Exception_OctetRule.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 233px;" /></a><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_K63RbzqI/AAAAAAAAALA/ESH-3XSbaAo/s1600-h/F6S1-2551624.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372735993094590114" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_K63RbzqI/AAAAAAAAALA/ESH-3XSbaAo/s320/F6S1-2551624.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Molekul-molekul umumnya berinteraksi satu sama lainnya. Gaya tarik-menarik antarmolekul ini terjadi dan merupakan jenis <b>interaksi antarmolekul </b>(gaya antar molekul-molekul yang berbeda). Interaksi ini bertanggung jawab terhadap sifat fisik suatu zat, seperti titik didih, titik leleh, serta fasa (wujud) zat.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_L7W-QDOI/AAAAAAAAALg/yvRW7oDizgM/s1600-h/interaction.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372737101115690210" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_L7W-QDOI/AAAAAAAAALg/yvRW7oDizgM/s320/interaction.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 221px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Berbeda dengan <b>interaksi antarmolekul</b>, <b>interaksi </b><b>intramolekul (ikatan kimia) </b>merupakan ikatan yang terbentuk saat atom-atom bergabung membentuk molekul. <b>Ikatan kimia </b>berperan dalam menjaga kestabilan molekul sekaligus dapat digunakan dalam meramalkan bentuk suatu molekul. <b>Interaksi antarmolekul </b>lebih lemah dibandingkan <b>ikatan kimia</b>.<br />
<br />
Terdapat lima jenis <b>interaksi antarmolekul</b>, yang disusun berdasarkan kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat, yaitu:<br />
<br />
<b>1. </b><b>Gaya London </b>atau <b>Gaya Dispersi</b><br />
Jenis gaya tarik yang sangat lemah ini umumnya terjadi di antara molekul-molekul kovalen nonpolar, seperti N<sub>2</sub>, H<sub>2</sub>, atau CH<sub>4</sub>. Ini dihasilkan oleh menyurut dan mengalirnya orbital-orbital elektron, sehingga memberikan pemisahan muatan yang sangat lemah dan sangat singkat di sekitar ikatan. <b>Gaya London</b> meningkat seiiring bertambahnya jumlah elektron. <b>Gaya London</b> juga meningkat seiiring bertambahnya massa molar zat, sebab molekul yang memiliki massa molar besar cenderung memiliki lebih banyak elektron. Adanya percabangan pada molekul akan menurunkan kekuatan <b>Gaya London</b>, sebab adanya percabangan akan memperkecil area kontak antarmolekul. Titik didih senyawa sebanding sekaligus mencerminkan kekuatan <b>Gaya London</b>.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_LVNEeqXI/AAAAAAAAALQ/IDLaeUSDNO8/s1600-h/FG11_006.GIF"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372736445622430066" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_LVNEeqXI/AAAAAAAAALQ/IDLaeUSDNO8/s320/FG11_006.GIF" style="cursor: pointer; display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_LLgTlBgI/AAAAAAAAALI/V1Q4RRJQY2M/s1600-h/polariztable1.GIF"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372736278987343362" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_LLgTlBgI/AAAAAAAAALI/V1Q4RRJQY2M/s320/polariztable1.GIF" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 286px;" /></a><br />
<b><br />
</b><br />
<b>2. </b><b>Interaksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi)</b><br />
Gaya antarmolekul ini terjadi saat molekul polar mengimbas (menginduksi) molekul nonpolar. Sebagai contoh, molekul air (H<sub>2</sub>O) yang bersifat polar dapat menginduksi molekul oksigen (O<sub>2</sub>) yang bersifat nonpolar. <b>Dipol terimbas</b> inilah yang menyebabkan gas oksigen larut dalam air.<br />
<br />
<b>3. </b><b>Interaksi Ion-Dipol</b><br />
Gaya antarmolekul ini terjadi saat ion (kation maupun anion) berinteraksi dengan molekul polar. Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion serta kepolaran dan ukuran molekul polar. Kation memiliki interaksi yang lebih kuat dengan molekul polar dibandingkan anion. Salah satu contoh interaksi ini adalah <b>hidrasi </b>senyawa NaCl dalam air (proses ion-ion dikelilingi oleh molekul air).<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Lkr8IE_I/AAAAAAAAALY/XMn7lD0NazU/s1600-h/image002.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372736711606932466" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_Lkr8IE_I/AAAAAAAAALY/XMn7lD0NazU/s320/image002.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 172px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 226px;" /></a><br />
<b><br />
</b><br />
<b>4. </b><b>Interaksi Dipol-Dipol</b><br />
Gaya antarmolekul ini terjadi bila ujung positif dari salah satu molekul dipol ditarik ke ujung negatif dari dipol molekul lainnya. Gaya ini lebih kuat dari <b>Gaya London</b>, namun tetap saja sangat lemah. Interaksi ini terjadi pada senyawa <b>kovelen polar</b>, seperti HCl dan HBr.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_MZZbOHzI/AAAAAAAAALo/ZOLE-JWYUD0/s1600-h/dipoledipole.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372737617170145074" src="http://1.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_MZZbOHzI/AAAAAAAAALo/ZOLE-JWYUD0/s320/dipoledipole.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 192px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 221px;" /></a><b><br />
</b><br />
<b>5. </b><b>Ikatan Hidrogen</b><br />
Interaksi dipol-dipol yang sangat kuat, yang terjadi bila atom hidrogen terikat pada salah satu dari ketiga unsur yang sangat elektronegatif, yaitu F, O, dan N. Ketiga unsur ini memiliki tarikan yang sangat kuat pada pasangan elektron yang berikatan sehingga atom yang terlibat pada ikatan mendapatkan muatan parsial yang sangat besar. Ikatan ini sangat polar, sehingga interaksi antarmolekul menjadi sangat kuat. Akibatnya, titik didih senyawa yang memiliki <b>ikatan hidrogen</b> relatif tinggi (walapun massa molarnya paling rendah) bila dibandingkan senyawa lain pada golongan yang sama<b>.</b><br />
<b><br />
</b><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_MtV-5N7I/AAAAAAAAALw/sQ-HWNZ6DMY/s1600-h/hbondgph.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372737959843411890" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_MtV-5N7I/AAAAAAAAALw/sQ-HWNZ6DMY/s320/hbondgph.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 269px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<b><br />
</b><br />
<b>Bentuk molekul (geometri molekul)</b> dari suatu molekul adalah cara atom-atom tersusun dalam ruang tiga dimensi. Hal ini penting untuk diketahui oleh para ahli kimia, sebab hal ini sering menjelaskan mengapa reaksi-reaksi tertentu dapat terjadi, sedangkan yang lain tidak. Sebagai contoh, dalam ilmu farmasi, <b>geometri molekul</b> dari suatu obat dapat mengakibatkan reaksi-reaksi samping. Selain itu, <b>geometri molekul</b> juga menjelaskan mengapa air mempunyai dwikutub (ujung positif pada atom H dan ujung negatif pada atom O), sementara karbondioksida tidak.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KpH_kZyI/AAAAAAAAAK4/Hd6wZ9D_zC4/s1600-h/220clf3.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372735688345413410" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_KpH_kZyI/AAAAAAAAAK4/Hd6wZ9D_zC4/s320/220clf3.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 222px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Teori <b>VSEPR</b> (<i>Valence Shell Electron-Pair Repulsion</i>) atau Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi memungkinkan para ahli kimia untuk meramalkan <b>geometri molekul</b> dari molekul-molekul. Teori ini mengasumsikan bahwa pasangan elektron di sekitar atom, baik itu <i>bonding pair </i>maupun <i>lone pair</i> (<i>nonbonding pair</i>), akan berada dalam jarak sejauh mungkin untuk meminimalkan gaya tolakan di antara elektron tersebut. <b>Geometri pasangan elektron (domain elektron)<i> </i></b>adalah susunan pasangan elektron, baik <i>bonding pair</i> maupun <i>lone pair</i> di sekitar atom pusat. Berdasarkan jumlah <b>domain elektron</b>, kita dapat meramalkan <b>bentuk molekul</b>.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_NhQ3MKBI/AAAAAAAAAMA/y6-qZsnPk0E/s1600-h/img95.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372738851822118930" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_NhQ3MKBI/AAAAAAAAAMA/y6-qZsnPk0E/s320/img95.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 324px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 309px;" /></a><br />
<br />
Untuk menentukan <b>geometri molekul</b> atau <b>bentuk molekul</b> dengan menggunakan <b>teori VSEPR</b>, kita dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:<br />
<br />
<ol><li>Tentukan <b>struktur Lewis</b> molekul tersebut</li>
<li>Tentukan jumlah keseluruhan pasangan elektron total (<b>domain elektron</b>) yang berada di sekitar atom pusat (ikatan rangkap dua dan rangkap tiga masing-masing dianggap satu domain)</li>
</ol><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_NPJhEy6I/AAAAAAAAAL4/sOFZw2UQhGk/s1600-h/VSEPR_geometries.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372738540612668322" src="http://2.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_NPJhEy6I/AAAAAAAAAL4/sOFZw2UQhGk/s320/VSEPR_geometries.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 260px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 341px;" /></a><br />
<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_N7DRtuPI/AAAAAAAAAMQ/RQjxdhAomZ0/s1600-h/tool0902.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372739294851873010" src="http://3.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_N7DRtuPI/AAAAAAAAAMQ/RQjxdhAomZ0/s320/tool0902.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 336px;" /></a><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_N0CsieqI/AAAAAAAAAMI/PcvijaF15DE/s1600-h/tool0903.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372739174436862626" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_N0CsieqI/AAAAAAAAAMI/PcvijaF15DE/s320/tool0903.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 337px;" /></a><br />
<br />
Selain menggunakan teori <b>VSEPR</b>, bentuk molekul juga dapat diramalkan melalui pembentukan <b>orbital hibrida</b>, yaitu orbital-orbital suatu atom yang diperoleh saat dua atau lebih orbital atom bersangkutan yang memiliki tingkat energi yang berbeda, bergabung membentuk orbital-orbital baru dengan tingkat energi sama (terjadi pada proses pembentukan <b>ikatan kovalen</b>). <b>Hibridisasi </b>adalah proses penggabungan orbital-orbital atom (biasanya pada atom pusat) untuk mendapatkan <b>orbital hibrida</b>.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_PJTMBhII/AAAAAAAAAMg/0zV0sK2sIQI/s1600-h/Hybrid_Orbitals.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372740639152768130" src="http://4.bp.blogspot.com/_Rypq8PykTP4/So_PJTMBhII/AAAAAAAAAMg/0zV0sK2sIQI/s320/Hybrid_Orbitals.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 333px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 296px;" /></a><br />
<br />
Hubungan antara jumlah dan jenis orbital atom pusat yang digunakan pada proses <b>hibridisasi </b>terhadap <b>geometri molekul</b> senyawa bersangkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini:<br />
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 262px; width: 396px;"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="132"><div align="center"><b>Pure Atomic Orbitals of the Central Atom</b></div></td> <td valign="top" width="126"><div align="center"><b>Hybridization of the Central Atom</b></div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center"><b>Shape of Hybrid Orbitals (Geometry Arrangement)</b></div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center"><b>Examples</b></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="132">s,p</td> <td valign="top" width="126"><div align="center">sp</div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center">Linear</div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center">BeCl<sub>2</sub></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="132">s, p, p</td> <td valign="top" width="126"><div align="center">sp<sup>2</sup></div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center">Trigonal Planar</div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center">BF<sub>3</sub></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="132">s, p, p, p</td> <td valign="top" width="126"><div align="center">sp<sup>3</sup></div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center">Tetrahedral</div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center">CH<sub>4</sub></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="132">s, p, p, p, d</td> <td valign="top" width="126"><div align="center">sp<sup>3</sup>d</div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center">Trigonal Bipyramidal</div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center">PCl<sub>5</sub></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="132">s, p, p, p, d, d</td> <td valign="top" width="126"><div align="center">sp<sup>3</sup>d<sup>2</sup></div></td> <td valign="top" width="180"><div align="center">Octahedral</div></td> <td valign="top" width="103"><div align="center">SF<sub>6</sub></div></td> </tr>
</tbody> </table><br />
Dengan mengetahui jenis dan jumlah orbital atom pusat yang terlibat dalam proses pembentukan ikatan, kita hanya dapat menentukan <b>bentuk geometri (domain elektron) </b>molekul bersangkutan. Sementara untuk menentukan <b>bentuk molekul</b>, kita dapat menggunakan <b>teori VSEPR</b>. Dengan demikian, <b>teori hibridisasi </b>merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari <b>teori VSEPR</b>. Melalui kombinasi kedua teori tersebut, kita dapat mempelajari jenis dan jumlah orbital yang terlibat dalam pembentukan ikatan sekaligus meramalkan bentuk molekulnya.D'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8357877474751945273.post-68626705116239838112010-11-21T23:20:00.000-08:002010-11-21T23:20:38.834-08:00STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR<h1><h1><div><span style="font-size: small;">Perkembangan sitem periodik unsur: <br />
<br />
1. Model Atom Dalton <br />
John Dalton <br />
<br />
<br />
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). <br />
Teori yang diusulkan Dalton: <br />
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi. <br />
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda. <br />
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen. <br />
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. </span></div><div><a name='more'></a></div><div><span style="font-size: small;"><br />
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti ada tolak peluru.Model atom Dalton, seperti bola pejal <br />
<br />
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik. <br />
<br />
2. Model Atom Thomson <br />
<br />
Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. <br />
<br />
Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral. <br />
<br />
Model atom Thomson seperti roti kismis(Lihat di daftar gambar) <br />
<br />
Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. <br />
<br />
3. <br />
<br />
Model Atom Rutherford <br />
Rutherford <br />
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif. <br />
<br />
Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. <br />
<br />
<br />
<br />
Model atom Rutherford seperti tata surya (gambar dapat di lihat di daftar gambar) <br />
<br />
<br />
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti <br />
<br />
Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. <br />
<br />
Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. <br />
<br />
Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit. <br />
<br />
4. Model Atom Niels Bohr <br />
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. <br />
Hipotesis Bohr adalah : <br />
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan. <br />
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. <br />
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi. <br />
<br />
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut(gambar dapat di lihat di daftar gambar) <br />
<br />
Model atom Bohr <br />
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. <br />
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr. </span></div></h1></h1>D'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8357877474751945273.post-39867087813706320252010-11-21T22:14:00.000-08:002010-11-21T22:14:12.498-08:00LAJU REAKSILaju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.<br />
<a name='more'></a><br />
Daftar isi [sembunyikan]<br />
1 Faktor yang mempengaruhi laju reaksi <br />
1.1 Luas permukaan sentuh <br />
1.2 Suhu <br />
1.3 Katalis <br />
1.4 Molaritas <br />
1.5 Konsentrasi <br />
<br />
<br />
[sunting] Faktor yang mempengaruhi laju reaksi<br />
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:<br />
<br />
[sunting] Luas permukaan sentuh<br />
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi ; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.<br />
<br />
[sunting] Suhu<br />
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.<br />
<br />
[sunting] Katalis<br />
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.<br />
<br />
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.<br />
<br />
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
A + C → AC (1) <br />
B + AC → AB + C (2) <br />
<br />
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
A + B + C → AB + C <br />
<br />
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amoniak menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.<br />
<br />
[sunting] Molaritas<br />
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi. Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah:<br />
<br />
V = k [A]m [B]n<br />
dengan:<br />
<br />
V = Laju reaksi <br />
k = Konstanta kecepatan reaksi <br />
m = Orde reaksi zat A <br />
n = Orde reaksi zat B <br />
[sunting] Konsentrasi<br />
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.<br />
<br />
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi"<br />
Kategori tersembunyi: Artikel yang belum dirapikan Juli 2010D'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8357877474751945273.post-43849560518879485742010-11-08T01:18:00.000-08:002010-11-08T01:18:17.567-08:00TERMOKIMIA<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUkPeh07yo1rkeCAkWfjUE9Kzy-mDfI2lGdfnX8XTisUQ4DbpJSFXWYK0s0Sg0kjjT7FF8r1wUrpUM3e1vMsHoLaYjE3t8lAhn3FSJ5_qDjCCJfXiJgu8ldxecIWDewdN01tsrW3sxzWrm/s1600-h/proses.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365699908697077074" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUkPeh07yo1rkeCAkWfjUE9Kzy-mDfI2lGdfnX8XTisUQ4DbpJSFXWYK0s0Sg0kjjT7FF8r1wUrpUM3e1vMsHoLaYjE3t8lAhn3FSJ5_qDjCCJfXiJgu8ldxecIWDewdN01tsrW3sxzWrm/s320/proses.jpg" style="float: left; height: 144px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia.<br />
<br />
Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.[1] Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses berikut:<br />
<a name='more'></a><br />
reaksi kimia <br />
perubahan fase <br />
pembentukan larutan <br />
Termokimia is terutama berkaitan dengan fungsi keadaan berikut ini yang ditegaskan dalam termodinamika:<br />
<br />
Energi dalam (U) <br />
Entalpi (H). <br />
Entropi (S) <br />
Energi bebas Gibbs (G) <br />
Panas Reaksi dan Termokimia<br />
Kata Kunci: endoterm, Panas Reaksi, Reaksi Eksoterm, Termokimia<br />
Ditulis oleh Ratna dkk pada 21-04-2009<br />
<br />
Hubungan sistem dengan lingkungan<br />
Pelajaran mengenai panas reaksi dinamakan termokimia yang merupakan bagian dari cabang ilmu pengetahuan yang lebih besar yaitu termodinamika. Sebelum pembicaraan mengenai prisip termokimia ini kita lanjutkan, akan dibuat dulu definisi dari beberapa istilah. Salah satu dari istilah yang akan dipakai adalah sistim. Sistim adalah sebagian dari alam semesta yang sedang kita pelajari. Mungkin saja misalnya suatu reaksi kimia yang terjadi dalam suatu gelas kimia. Di luar sistim adalah lingkungan. Dalam menerangkan suatu sistim, kita harus memperinci sifat-sifatnya secara tepat. Diberikan suhunya, tekanan, jumlah mol dari tiap zat dan berupa cairan, padat atau gas. Setelah semua variabel ini ditentukan berarti semua sifat-sifat sistim sudah pasti, berarti kita telah menggambarkan keadaan dari sistim.<br />
<br />
Bila perubahan terjadi pada sebuah sistim maka dikatakan bahwa sistim bergerak dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Bila sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi di dalam sistim adalah perubahan adiabatik. Selama ada perubahan adiabatik, maka suhu dari sistim akan menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya endotermik akan turun. Bila sistim tak diisolasi dari lingkungannya, maka panas akan mengalir antara keduanya, maka bila terjadi reaksi, suhu dari sistim dapat dibuat tetap. Perubahan yang terjadi pada temperatur tetap dinamakan perubahan isotermik. Telah dikatakan, bila terjadi reaksi eksotermik atau endotermik maka pada zat-zat kimia yang terlibat akan terjadi perubahan energi potensial. Panas reaksi yang kita ukur akan sama dengan perubahan energi potensial ini. Mulai sekarang kita akan menggunakan perubahan ini dalam beberapa kuantitas sehingga perlu ditegakkan beberapa peraturan untuk menyatakan perubahan secara umum.<br />
<br />
Simbol Δ (huruf Yunani untuk delta) umumnya dipakai untuk menyatakan perubahan kuantitas. Misalnya perubahan suhu dapat ditulis dengan ΔT, dimana T menunjukkan temperatur. Dalam praktek biasanya dalam menunjukkan perubahan adalah dengan cara mengurangi temperatur akhir dengan temperatur mula-mula.<br />
<br />
ΔT = Takhir - Tmula-mula <br />
<br />
Demikian juga, perubahan energi potensial<br />
<br />
(Ep) Δ(E.P) = EPakhir - EPawal <br />
<br />
Dari definisi ini didapat suatu kesepakatan dalam tanda aljabar untuk perubahan eksoterm dan endoterm. Dalam perubahan eksotermik, energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi berarti EPakhir lebih rendah dari EPmula-mula. Sehingga harga ÷EP mempunyai harga negatif. Kebalikannya dengan reaksi endoterm, dimana harga ÷EP adalah positif.<br />
<br />
Reaksi Eksoterm dan Endoterm<br />
<br />
Peristiwa endoterm (kanan) dan eksoterm (kiri)<br />
<br />
Reaksi Eksoterm<br />
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( - )<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ;<br />
<br />
ΔH = -393.5 kJ<br />
<br />
Reaksi Endoterm<br />
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )<br />
<br />
Contoh :<br />
<br />
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ<br />
<br />
<br />
http://mrjoxs.blogspot.com/2009/08/termokimia.htmlD'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8357877474751945273.post-13085478165969227042010-10-19T21:06:00.001-07:002010-10-19T21:06:56.895-07:00Materi Kimia SMA<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://gurukimia.blogspot.com/2008/05/materi-kimia-sma.html"></a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=7">PENYETARAAN REAKSI REDOKS</a><br />
Persamaan reaksi kimia harus selalu sesuai dengan hukum kekekalan masa, maka jumlah atom sejenis di ruang kanan harus sama dengan jumlah atom sejenis di<br />
<a name='more'></a><br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=11">ATURAN OKTET</a><br />
Aturan dasar dalam penulisan rumus Lewis, dari suatu molekul adalah Aturan Oktet, yaitu: Elektron-elektron dalam senyawa kovalen<br />
<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=12">POLIMER</a><br />
Polimer (Makromelekul) banyak sekali dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya plastik, yang saat ini sudah menjadi primadona<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=14">KESETIMBANGAN KELARUTAN</a><br />
Kesetimbangan larutan merupakan bagian yang terpenting dalam kajian kimia larutan, terutama untuk identifikasi kation dan anion<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=15">LAJU REAKSI</a><br />
Banyak reaksi berlangsung dalam kecepatan berbeda-beda, tergantung pada keadaanya. Di rumah, mobil yang diparkir di garasi terbuka.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=20">PERGESERAN KESETIMBANGAN</a><br />
Pada saat suatu reaksi bolak-balik mencapai kesetimbangan, kecepatan reaksi ke kiri sama dengan kecepatan reaksi ke kanan.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/dlbhnbelajar.php?bhn_id=4&mid=22">STRUKTUR GEOMETRI KOMPLEK</a><br />
Salah satu sifat unsur transisi adalah memiliki kecenderungan untuk membentuk Ion Komplek atau Senyawa Komplek<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=23">LARUTAN BUFFER</a><br />
Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan harga PH terhadap penambahan sedidkit asam, sedikit basa atau pengenceran. Larutan ini memegang peranan<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=25">HUKUM HESS</a><br />
Reaksi dapat berlangsung beberapa tahap. Dari satu tahap dapat bereaksi lebih lanjut. Pada setiap reaksi ada pelepasan atau penyerapan kalor<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=27">STOIKIOMETRI</a><br />
Setiap zat dapat dijelaskan oleh suatu rumus kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=28">HUKUM GAY LUSSAC DAN HUKUM AVOGADRO</a><br />
Penemuan Hukum Perbandingan Volume oleh Gay Lussac dan dibantu dengan hipotesis Avogadro dapat menentukan perbandingan masa antar<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=30">KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN MODEL ATOM</a><br />
Konfigurasi atau susunan elektron sederhana suatu atom dapat dituliskan berdasarkan teori model atom yang ditemukan oleh Niels Bohr.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=79">SIFAT KOLIGATIF LARUTAN</a><br />
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. Ada banyak cara untuk menyatakan konsentrasi larutan<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=41">LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT</a><br />
Larutan adalah campuran homogern (serba sama) yang komponennya terdiri atas pelarut dan zat terlarut. Berdasarkan atas daya hantarnya,<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=77">KARBON DAN SENYAWANYA</a><br />
Senyawa-senyawa karbon sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Tubuh kita dan makanan yang diperlukan<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=78">HIDROLISIS GARAM DALAM AIR</a><br />
Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air, reaksi ini disebut dengan reaksi penetralan<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=80">SISTEM KOLOID</a><br />
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai beberapa zat, misalnya: buih sabun, kabut, santan, mutiara, asap, dan masih banyak lagi. Zat-zat tersebut merupakan contoh dari sistem koloid.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=81">UJI KOMPETENSI KIMIA</a><br />
Berupa soal-soal Kimia<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=108">KONFIGURASI ELEKTRON</a><br />
Anda tentu telah mempelajari konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr, sekarang anda akan kami ajak untuk mempelajari onfigurasi elektron bedasarkan model atom Mekanika Kuantum.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=109">TEORI ASAM BASA ARHENIUS DAN PH KELARUTAN ASAM BASA</a><br />
Menurut Svante Arrhenius : asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+ sedangkan basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion OH- .<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=118">ALKALI DAN ALKALI TANAH</a><br />
Logam alkali yaitu unsur-unsur golongan IA dalam sistem periodik, merupakan logam yang paling reaktif (pembentuk basa kuat), mudah melepaskan elektron valensinya membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=127">KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN</a><br />
Larutan yang telah mengandung jumlah maksimum zat terlarut kita sebut larutan jenuh. Jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut disebut kelarutan. Kelarutan zat bergantung pada jenis pelarut dan zat terlarut serta suhu.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=128">IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON POLAR</a><br />
Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi akan terjadi pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan disebut ikatan Kovalen.<br />
<a href="http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=132">HALOGEN</a><br />
Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur non logam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur non logam ini dinamakan Halogen.<br />
</div>D'equz MwanizXhttp://www.blogger.com/profile/16766941567985069385noreply@blogger.com0